Thursday, July 26, 2018

Wheel Slip / Slide

Selamat Siang netizen, setelah postingan sebelumnya kita membahas tentang review kereta api, sekarang saatnya membahas pengetahuan teknis dan ilmu kereta api. kali ini kita akan mengulas sedikit mengenai apa itu Wheel Slip and Slide atau Slip dan Slide pada Roda di Kereta Api. Mungkin netizen jarang mendengar, apa sih slip dan Slide itu, mari kita kupas..

Slip dan Slide merupakan kondisi roda yang berputar tidak selaras dengan pergerakan atau kecepatan kereta api. jadi roda dapat berputar terlalu cepat atau terlalu lambat atau bahkan roda diam di tempat saat kondisi berjalan sehingga terseret yang pada kasus ekstrim bisa menimbulkan percikan api dan atau menyebabkan roda benjol atau malah menjadi flat. Roda benjol ini lah yang menyebabkan bunyi berisik saat kereta berjalan dan mempengaruhi juga kenyamanan di dalam kereta penumpang.

Wheel Slip terjadi ketika gaya traksi ( Tractive effort ) lebih besar dari berat adesi. Berat adesi sendiri adalah gaya yang diperlukan untuk menggerakkan roda tanpa tergelincir maupun terkunci. Berat adesi dirumuskan sebagai hasil perkalian dari keofisien adesi dengan berat kereta. koefisien adesi secara awam adalah gaya gesek antara roda dengan rel atau licin atau tidaknya permukaaan rel. Semakin licin permukaan rel maka kemungkinan terjadi wheel slip semakin besar, karena berat adesinya cenderung berkurang sehingga di butuhkan gaya traksi yang lebih kecil ( namun tetap ada batasan gaya traksi agar membuat kereta bisa berjalan ).

Wheel slip pada umumnya terjadi saat kereta pada posisi traksi atau sedang di tenaga ( powering ). Hal ini di karenakan gaya traksi sedang berada pada kondisi tinggi atau bahkan maksimum saat awal kereta akan berjalan. Apabila kondisi rel sedang licin maka berat adesi akan menurun sehingga terjadi perbedaan besar antara berat adesi dengan gaya traksi. Perbedaan inilah yang akan membuat roda mengalami akselerasi atau berputar lebih cepat daripada kecepatan kereta itu sendiri. Pada kasus ekstrim, roda bisa berputar di tempat dan bahkan menimbukan percikan api karena gesekan antara besi roda dengan besi rel.

 Video 1 : Contoh kejadian Wheel Slip pada Lokomotif
( sumber https://www.youtube.com/watch?v=dSmtV8hrlAY )

Saat terdeteksi wheel slip maka ada perlakuan tambahan yang bisa mengurangi atau menghilangkannya. Yang paling umum adalah dengan penyemprotan pasir pada permukaan kepala rel atau dengan mengendalikan gaya traksi. Penyemprotan pasir berfungsi untuk menaikkan koefisien gesek antara rel dengan roda, sehingga berat adesi akan naik dan selisih antara gaya traksi dengan berat adesif semakin kecil dan roda bisa berputar tanpa adanya slip lagi. Sementara pengendalian gaya traksi umumnya dengan cara menurunkan sementara daya dari mesin ke transmisi namun tetap diatas gaya yang di butuhkan untuk melawan berat adesi agar kereta tetap bisa bergerak

Kebalikan dari wheel slip, Wheel Slide terjadi ketika gaya pengereman ( Braking Effort ) lebih besar dari berat adesi. Wheel Slide terjadi pada saat pengereman, dimana apabila ada roda yang mempunyai gaya penengereman terlalu besar sehingga berhenti total atau terkunci walaupun kereta masih berjalan. Hal ini akan menyebabkan gesekan antara permukaan roda dengan rel, dimana akan menyebabkan pemanasan berlebih pada permukaan roda. Wheel slide yang parah akan menyebabkan roda memuai pada area tertentu yang biasa dikenal dengan istilah roda benjol. Roda benjol inilah yang akan menghasilkan suara bising tambahan pada saat kereta berjalan yang tentunya mengganggu kenyamanan pada kereta penumpang.

Video 2 : Kejadian Wheel Slide dimana roda posisi terkunci dan terseret
( Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=bj60Opc-0SY )

Sama halnya dengan wheel slip, saat terdeteksi wheel slide maka ada mekanisme yang di gunakan untuk mengentikan wheel slip dan jangan sampai roda terkunci dan terseret lebih jauh. Ketika terjadi slide, maka gaya pengereman akan di turunkan sehingga kampas rem yang menghimpit roda akan lebih kendur sehingga roda bisa berputar kembali sesuai gaya adesi dengan rel dan selaras dengan kecepatan kereta. Pada umumnya di gunakan dump valve atau katup yang akan membuang udara pengereman sehingga gaya tekan silinder rem akan berkurang dan tidak terlalu menekan roda.

Ada kondisi dimana terjadi gaya pengereman lebih besar dari berat adesi namun roda tetep berputar namun lebih lambat daripada kecepatan teoritis kereta. Kondisi ini di sebut sebagai Wheel Creep. jadi bisa di katakan bahwa Wheel Creep adalah kondisi wheel slide yang masih ringan karena tidak sampai membuat roda berhenti berputar.

Untuk mengatasi Wheel Slip atau slide maka dikembangkanlah Wheel Slip Protection dan Wheel Slide Protection yang pada kereta api yang berfungsi untuk mengendalikan atau menghilangkan terjadinya Wheel Slip dan Wheel Slide pada Roda dalam kondisi “adhesi rendah” .Digunakan saat pengereman, dan dapat dianggap sama seperti dengan pengereman anti-lock ( ABS : Anti Lock Braking System ) untuk mobil. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mengontrol sistem traksi untuk mengontrol putaran roda ketika menerapkan gaya traksi dalam kondisi adhesi rendah.