Bagi orang biasa, atau bahkan seorang penggemar kereta ( Railfans ) mungkin ada yang belum tahu, apa sih BOGIE itu? . BOGIE merupakan sistem kesatuan roda pada Kereta Api, baik di kereta berpenggerak maupun kereta tidak berpenggerak. BOGIE pada umumnya dipakai untuk roda yang jumlahnya lebih dari 2 gandar ( As ) dalam satu kereta.
Gambar 1. Kereta tanpa Bogie dan dengan Bogie
BOGIE adalah suatu kesatuan konstruksi yang terdiri dari dua perangkat roda atau lebih yang digabungkan oleh rangka yang dilengkapi dengan sistem pemegasan, pengereman, dengan atau tanpa peralatan penggerak ( traksi motor atau gear box ) dan slip protection device, serta berfungsi sebagai pendukung rangka dasar dari badan kereta. BOGIE dapat di lepas dan dipasangkan kembali jika sedang dilakukan perawatan.
Fungsi utama BOGIE adalah menghasilkan fleksibilitas kereta terhadap rel sehingga roda dapat tetap kontak dan berada pada rel saat melewati tikungan (“curve” ). Saat kereta melewati rel yang membelok atau menikung, maka akan terjadi sudut antara garis lurus badan kereta dengan rel. Pada keadaan ini, akan terjadi kontak antara flens dengan rel pada salah satu sisinya. Pada kereta tanpa BOGIE maka sudut ini terbatas karena roda akan selalu segaris dengan badan kereta sehingga saat flens sudah tidak bisa menahan rel, maka roda akan naik ke atas rel dan akhirnya terjadi derailment atau anjlok. Dengan adanya BOGIE, maka roda tidak segaris dengan badan kereta melainkan mempunyai sudut tertentu yang memungkinkan roda bisa membelok mengikuti rel tanpa terjadi anjlok atau roda yang naik ke atas rel.
Gambar 2. Bogie Steering , atas : tanpa BOGIE, bawah : dengan BOGIE
( sumber http://the-contact-patch.com/book/rail/r1114-railway-suspension )
( sumber http://the-contact-patch.com/book/rail/r1114-railway-suspension )
Selain fleksibilitas, BOGIE juga dapat meredam efek yang diakibatkan oleh rel yang bergelombang naik turun. Body kereta akan tertumpu pada titik tengah BOGIE sehingga akan membagi defleksi yang terjadi diantara 2 rodanya. Hal ini akan menyebabkan kereta lebih stabil walau rel tidak rata / bergelombang naik turun.
Gambar 3. Peredaman ketidak rataan rel oleh BOGIE
( sumber http://the-contact-patch.com/book/rail/r1114-railway-suspension )
( sumber http://the-contact-patch.com/book/rail/r1114-railway-suspension )
Bogie Kereta Penumpang
Pada kereta penumpang, BOGIE di ciptakan selain untuk keamanan, juga untuk meningkatkan kenyamanan. BOGIE untuk kereta penumpang terdiri dari 2 pegas yang dapat meredam getaran dan goncangan roda sehingga menjadi seakan tak terasa di dalam ruang penumpang. Inovasi - inovasi terus dilakukan dalam perancangan BOGIE-BOGIE tipe terbaru, diantaranya dengan menggunakan pegas karet maupun pegas udara dan bahkan dilengkapi dengan peredam kejut (Shock Absorber / Damper ). Bogie kereta penumpang umumnya tidak dilengkapi peralatan penggerak.
BOGIE Kereta Penumpang terdiri dari beberapa bagian utama antara lain : Bogie Frame, Bolster, Perangkat Roda ( Wheel Set ), Pegas Primer, Pegas Sekunder, Axle Box, Bearing, rem blok, Peralatan pengereman serta peralatan pendukung.
Gambar 4. Bogie kereta penumpang dengan Bolster
BOGIE Frame pada BOGIE kereta penumpang pada umumnya terbuat dari konstruksi baja yang di las. Bagian demi bagian dari Frame akan di satukan dengan cara pengelasan sehingga akan terbentuk frame BOGIE.
Pada kereta penumpang, BOGIE mempunyai 2 sistem pemegasan. Pegas Primer merupakan pegas yang menghubungkan antara roda dengan BOGIE Frame, sedangkan Pegas Sekunder menghubungkan antara BOGIE Frame dengan Badan Kereta. Pegas primer dan sekunder dapat bermacam tipenya. Di Indonesia, Pegas primer menggunakan pegas ulir biasa atau bisa juga menggunakan pegas karet yang biasa disebut sebagai Conical Rubber Bounded. Sedangkan untuk pegas sekunder menggunakan pegas ulir atau menggunakan pegas udara yang ditampung dalam wadah karet berbentuk bundar seperti ban mobil.
Bolster berperan sebagai tumpuan BOGIE terhadap badan kereta. Pada bolster terdapat pivot yaitu titik pusat rotasi BOGIE sekaligus tempat koneksi antara badan kereta dengan BOGIE.
Gambar 5. Bolster dan Pivot
( sumber http://the-contact-patch.com/book/rail/r1114-railway-suspension )
( sumber http://the-contact-patch.com/book/rail/r1114-railway-suspension )
Namun ada jenis BOGIE yang tidak mempunyai bolster. BOGIE ini biasa dikenal dengan sebutan “BOGIE BOLSTERLESS”. Pada BOGIE ini Frame yang akan berhubungan dengan badan kereta. Pegas sekunder bertumpu langsung pada Frame dan terhubung dengan badan kereta. Pegas sekunder bisa berupa pegas ulir maupun pegas udara. Pada BOGIE BOLSTERLESS untuk Kereta Penumpang, KRD maupun KRL pada umumnya menggunakan pegas udara agar lebih optimal meredam getaran sehingga meningkatkan kenyamanan bagi penumpang.
Gambar 6. Penampang BOGIE kereta penumpang tanpa Bolster ( BOLSTERLESS )
sumber : http://www.railway-technical.com/suspen.shtml
Bogie Kereta Berpenggerak
Sedangkan pada Kereta berpenggerak seperti KRD ( Kereta Rel Diesel ), KRL ( Kereta Rel Listrik ) dan Lokomotif, BOGIE berperan sebagai bagian dari penerus daya untuk menggerakkan rangkaian kereta. Oleh karena itu BOGIE penggerak pada KRD/KRL/Lokomotif dirancang lebih kokoh dan kuat serta lebih kompleks karena terdapat peralatan penggerak seperti Motor Traksi, Gear Box beserta perlengkapan pendukungnya seperti Traction rod dan damper.
Gambar 7. Traction rod dan damper pada bogie KRL/ KRD
sumber : http://www.hitachi-rail.com/products/rolling_stock/shinkansen/feature09.html
sumber : http://www.hitachi-rail.com/products/rolling_stock/shinkansen/feature09.html
Untuk BOGIE pada lokomotif di rancang dengan konstruksi yang kuat. Hal ini dikarenakan lokomotif adalah sebagai tenaga penggerak utama rangkaian kereta, sehingga torsi beban keseluruhan kereta tertumpu pada roda-roda yang ada di lokomotif. Pada lokomotif Diesel Elektrik yang ada di Indonesia seperti seri CC20x, BOGIE yang digunakan mempunyai frame yang terbuat dari baja cor. Sementara untuk lokomotif Diesel Hidrolik seri BB30x atau CC300 terbuat dari konstruksi baja las. Pemegasan pada BOGIE lokomotif pada umumnya menggunakan pegas ulir yang dilengkapi dengan peredam / “damper” mengingat berat lokomotif yang bisa jauh lebih besar daripada berat kereta penumpang atau KRD.
Gambar 8. Bogie pada Lokomotif Diesel Elektrik seri CC201
Bogie Gerbong Barang
Sementara untuk BOGIE pada Gerbong Barang memiliki konstruksi yang lebih sederhana karena pada umumnya hanya terdiri dari 1 tingkat pemegasan. Hal ini karena bogie barang tidak terlalu mengutamakan kenyamanan, kecuali untuk angkutan barang khusus yang memang membutuhkan tingkat kenyamanan layaknya kereta penumpang.
Gambar 9. Bogie Gerbong Barang