Pada jaman dahulu, semenjak di temukannya roda, umat manusia menggunakan gerobak atau kereta kuda untuk memindahkan barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain. Gerobak digunakan untuk mengangkut barang dan biasanya di tarik atau di dorong manusia atau hewan seperti sapi, kerbau atau kuda. Sedangkan untuk perpindahan manusia, digunakan kereta dalam hal ini adalah gerobak tapi mempunyai tempat duduk dan dibuat lebih nyaman untuk di naiki manusia. Kereta ini pada umumnya di tarik kuda, karena kuda terkenal akan kecepatan berlarinya, sehingga dikenal sebagai kereta kuda.
Untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain yang cenderung tetap dan kontinyu, maka di bangunlah suatu lintasan yang berbentuk rel. Rel ini pada awalnya terbuat dari kayu. Kemudian sebagai kendaraannya digunakanlah suatu gerobak yang sudah di dirancang rodanya agar bisa berjalan diatas rel tersebut. Salah satu kendaraan ini dikenal sebagai Wagon Ways, dan dikembangkan dan di gunakan di Jerman pada tahun 1550-an sebagai moda angkutan bijih besi. Wagon ways masih menggunakan rel kayu.Kemudian di akhir tahun 1760-an, suatu perusahaan yaitu Coalbrookdale memulai menambahkan plat dari besi tuang pada permukaan atas rel kayu. Rel ini akhirnya mempunyai flanged seperti pada rel sekarang ini. Kemudian, rel mulai mengalami perubahan bahan dan bentuk yaitu dari setengah kayu, kemudian menjadi besi dan akhirnya setelah proses pembuatan baja lebih murah, maka digunakanlah baja sebagai bahan utama rel karena pertimbangan kekuatan dan ketahanan, dan terus bertahan hingga saat ini.
Periode tenaga uap.
Seiring dengan terjadinya revolusi Industri, manusia mulai memikirkan berbagai cara agar bisa menciptakan alat agar bisa membuat proses industri menjadi efisien dan murah. Termasuk salah satunya adalah bagaimana cara menekan biaya transportasi sumber daya atau bahan baku yang digunakan. Pada tahun 1770-an, seorang penemu bernama James Watt, memperkenalkan mesin uap. Sebenarnya mesin ini adalah pengembangan dari mesin uap sebelumnya yang ditemukan oleh Thomas Savery di tahun 1698 dan sepmat di kembangkan oleh Thomas Newcomen. Mesin uap ini kemudian segera dipakai sebagai tenaga penggerak industri karena mampu menekan biaya produksi.
Dari mesin penggerak proses produksi inilah, muncul ide untuk menggunakannya sebagai tenaga penggerak kendaraan khususnya yang berjalan di atas rel. Lokomotif uap skala penuh pertama di buat oleh insinyur inggris bernama Richard Trevithick di tahun 1804. Namun lokomotif ini kurang bisa diterima oleh publik. Hingga akhirnya pada tahun 1814, seorang insiyur Inggris lain bernama George Stephenson membuat lokomotif uap pertama dengan desain baru yang sukses diterima publik dan diberi nama Blucher. Stephenson terus mengembangkan lokomotifnya hingga akhirnya muncul loko uap legendaris yang bernama Rocket, yang merupakan kendaraan buatan manusia tercepat pada kala itu.
Dari lokomotif "Rocket", akhirnya di kembangkan berbagai desain lokomotif uap oleh para ahli di seluruh dunia. Lokomotif uap kemudian menjadi raja kendaraan angkutan massal di dunia, dimana hampir semua kereta ditarik oleh lokomotif uap yang selalu mengeluarkan asap dari pembakaran kayu atau batu bara,sehingga disebut sebagai kereta api. Lokomotif uap mengalami masa kejayaan mulai akhir pertengahan abad 19 hingga awal abad 20 sebelum akhirnya mulai tergeser pada era tahun 1930 dan 1950-an oleh penemuan Mesin Diesel dan Mesin Listrik.
Periode Tenaga Listrik
Semenjak di temukannya prinsip motor listrik oleh Michael Faraday pada tahun 1821, banyak ilmuwan terus mengembangkan motor listrik dan digunakan sebagai tenaga penggerak khususnya kendaraan berat seperti Kereta api. Pada tahun 1837, lokomotif elektrik pertama diciptakan oleh ahli kimia bernama Robert Davidson. Lokomotif ini digerakkan oleh sel galvanis atau baterai, sehingga mempunyai daya terbatas dan kurang aman dan menyebabkan lokomotif ini tidak digunakan secara luas waktu itu.Kemudian pada tahun 1879, Kereta Penumpang bertenaga listrik pertama kali diperkenalkan oleh Werner von Siemens di Berlin. Lokomotif digerakkan oleh motor gulungan seri dengan daya 2.2 kW, dan susunan keretanya terdiri dari lokomotif dan 3 kereta yang bisa berjalan dengan kecepatan 13 Km/jam. Sumber listrik didapat dari jaringan 150 Vdc yang disalurkan melalui rel terisolasi diantara rel utama. jalur tram elektrik pertama di dunia dibuka di Lichterfelde dekat Berlin pada tahun 1881 yang juga di bangun oleh Werner von Siemens.Setelah itu mulai dibuka jalur-jalur trem atau kereta listrik di beberapa tempat di dunia. Tenaga listrik mulai dipakai sebagai tenaga penggerak kereta api, walau masih kalah dengan tenaga uap pada masa itu. Lokomotif maupun kereta listrik terus mengalami perkembangan hingga sekarang. Lokomotif listrik modern bahkan mempunyai daya besar dan mampu menarik rangkaian KA panjang dan berat. Sementara kereta listrik yang sekarang dikenal dengan sebutan KRL terus berkembang terutama setelah semakin banyak ditemukannya peralatan elektronika daya dan perkembangan teknologi swicthing pada Electric Converter . Bahkan KRL berevolusi menjadi KA Modern dan canggih yang nantinya dikenal sebagai KA Supercepat.
Periode Mesin Diesel
Setelah Dr. Rudolf Diesel mematenkan desainnya tentang mesin diesel pada tahun 1912, maka tenaga penggerak kereta api mulai bertambah jenisnya. Lokomotif bertenaga diesel pertama di operasikan pada tahun 1912 di jalur rel Winterthur-Romanshorn di Swis, namun hal ini tidak sukses. Pada tahun 1909, Prussian State Railways memesan sebuah Lokomotif Diesel dari Perusahaan Mesin Diesel Gebrüder Sulzer founded Diesel-Sulzer-Klose GmbH, dimana perusahaan tersebut mulai membuat mesin diesel bersama Rudolf Diesel dan Adolf Klose sejak tahun 1906. Setelah menjalani serangkaian uji jalan, pada september 1912, Lokomotif tersebut tiba di Berlin. Selama menjalani uji jalan pada 1913, beberapa masalah muncul. Setelah Perang Dunia I meletus tahun 1914, semua uji dihentikan. Lokomotif tersebut memiliki berat 95 Ton dan daya 883 kW dengan kecepatan maksimum 100 Km/Jam. Sebagian kecil prototype lokomotif diesel di diproduksi di sejumlah negara pada pertengahan 1920-an. Banyak negara kemudian berlomba-lomba merancang dan membuat Lokomomoti Diesel bahkan mulai menciptakan inovasi baru demi menghasilkan lokomotif yang berdaya besar namun efisien. Perusahaan General Electric di Amerika Serikat mulai memasuki pangsa pasar kereta pada awal abad 20. Awalnya GE membuat lokomotif elektrik, namun setelah munculnya Mesin diesel, mereka mulai merubah konsepnya dengan menggunakan Mesin diesel sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan listrik bagi kereta / lokomotif listrik. GE memulai percobaan lokomotif diesel elektrik pada tahun 1917-1918 dan baru mengeluarkan produk Lokomotif Diesel Elektrik berdaya kecil untuk shunting pada tahun 1930-an. Lokomotisasi kereta diesel elektrik memasuki pasar Mainstream Amerika sejak Burlington Railroad dan Union pasicif menggunakan Diesel "Streamliners" untuk menarik kereta penumpang sejak 1934. Mengikuti kesuksesan tur 1939 oleh General Motor EMD-FT, perubahan tenaga uap menjadi diesel di Amerika dimulai. Seperti di Amerika, eropa juga terus mengembangkan lokomotif atau kereta diesel.Bahkan di tahun 1930-an Kereta Diesel Kecepatan Tinggi dengan bentuk streamline mulai dikembangkan dibeberapa negara seperti Jerman, Perancis dan Hungaria. Jerman mulai mengoperasikan Kereta Diesel cepat di Deutsche Reichsbahn di bulan Februari 1933. SNCF Perancis mulai membuat Kereta Diesel cepat kelas XF1000 dan XF1100 pada 1934-1939. Sementara Hungaria, memulai pengoperasian Railbus mewah sejak 1934 dan mulai membuat Kereta Rel Diesel ( KRD ) Hargita pada 1944.Hingga pertengahan abad 20, lokomotif dan Kereta Diesel terus bertambah jumlahnya dan bervariasi jenisnya di berbagai belahan dunia.
Lokomotif Diesel Elektrik di Indonesia
Perlahan Mesin Diesel mulai menggeser Kejayaan Mesin uap sebagai tenaga penggerak kereta api. Lokomotif diesel lebih efisien dibandingkan lokomotif uap. Serta dengan adanya pengembangan teknologi kontrol, lokomotif diesel bisa di rangkaikan dengan hanya ada masinis di salah satu lokomotif saja. Lokomotif diesel juga lebih mudah dalam pengoperasiannya, dimana dia bisa di start dan di stop dengan mudah. Banyak kelebihan lain, yang akhirnya membuat Lokomotif diesel mulai efektif menggantikan lokomotif uap pada pertengahan 1960-an.
Periode Kereta Super Cepat.
Saat tenaga penggerak untuk Kereta Api terus berkembang, para ahli terus memikirkan bagaimana membuat kereta dengan kecepatan yang tinggi. Kereta Supercepat mulai dikembangkan di jerman pada tahun 1899 dengan memanfaatkan jalur elektrifikasi milik militer sepanjang 72 Km antara Mariendfelde dan Zoessen. Pada oktober 1903,kereta dengan peralatan dari Siemens-haskle mampu mencapai kecepatan 206.7 km/jam dan pada 27 Oktober kereta dengan peralatan dari AEG mampu mencapai 210,2 km/jam. Namun jadwal reguler KA Supercepat baru akan ada 30 tahun kemudian. Amerika mulai mengoperasikan KA Cepat jarak jauh yang diberi nama Zephyr pada tahun 1934. Berbeda dengan eropa, Kereta ini masih menggunakan mesin diesel namun dengan desain streamline. KA ini mampu mencapai kecepatan 124 km/jam dengan puncak kecepatan 185 km/jam. Lokomotif uap juga masih di beri kesempatan untuk bisa menjadi KA Supercepat, yaitu di Inggris, Lokomotif uap yang di beri nama Mallard ( LNER Class A4 Mallard ) mampu membuktikan bahwa tenaga uap masih bisa menggerakkan kereta api hingga menembus kecepatan 202 Km/jam. Rekor ini dicapai pada tahun 1938 dan merupakan rekor tertinggi kecepatan KA di dunia saat itu. Semenjak saat itu, beberapa negara maju di eropa, asia dan amerika berlomba-lomba menciptakan KA Supercepat.
Setelah Perang Dunia II bearkhir, era KA Supercepat memulai babak baru saat negara maju di Asia yaitu Jepang mulai membuat dan mengoperasikan KA Supercepat mereka yang di namakan Shinkansen. Pada tahun 1963, saat uji eksperimental, Shinkansen Jepang mampu membuat rekor baru, yaitu melaju menembus kecepatan 256 Km/Jam. Shinkansen tipe 0 dibuat oleh Kawasaki Heavy Industries dan melayani perjalanan Tokyo - Osaka sejauh 515 Km dengan kecepatan operasional maksimum 210 Km/Jam. Langkah Jepang ini kemudian disusul oleh negara-negara besar dan maju di Eropa seperti Perancis dan Jerman.Perancis melalui perusahaan operator kereta api mereka yaitu SNCF terus berinovasi agar bisa memiliki kereta supercepat. SNCF kemudian melakukan berbagai proyek KA Supercepat. Proyek pertama adalah pengembangan Turbo Train yang menggunakan mesin diesel yang di modifikasi dengan turbin gas.Pada tahun 1967, Turbo Train mampu melaju pada kecepatan 230 Km/Jam. Setelah melalui berbagai proyek, dan perubahan tenaga penggerak dari diesel menjadi murni tenaga listrik, SNCF akhirnya memiliki KA Supercepat yang dinamakan TGV ( Train a Grande Vitesse atau High Speed Train ) yang diluncurkan pada tahun 1981.TGV Perancis dengan perkembangan yang terus dilakukan mampu menciptakan beberapa kali rekor kecepatan dunia yaitu pada 1981 dengan kecepatan 380 Km/Jam, tahun 1990 dengan 515 Km/Jam dan kemudian pada tahun 2007 dengan kecepatan 574 Km/Jam. Sementara itu Jerman dengan perusahaan operator pemerintahnya yaitu Deutsche Bundesbahn ( DB ) memulai percobaan KA Supercepat mereka dengan KA yang disebut Inter City Experimental pada tahun 1985. KA ini akhirnya mampu menembus rekor kecepatan dunia yang sebelumnya di pegang perancis, yaitu mampu menembus 406,9 Km/Jam pada tahun 1988. Sama hal nya dengan TGV, IC juga mengalami pengembangan hingga akhirnya muncullah KA Supercepat Inter City Express ( ICE ) mulai dari generasi 1 yang beroperasi tahun 1989 hingga generasi 3 yang beroperasi hingga saat ini.
KA Supercepat TGV dan ICE di Stasiun besar Frankfurt tahun 2009
Keberhasilan Jepang, Perancis dan Jerman, kemudian menjadi diikuti dan menjadi inspirasi negara-negara maju lain di berbagai belahan dunia untuk menciptakan KA Supercepat seperti Spanyol, Amerika Serikat, Korea Selatan, China serta Taiwan. Negara-negara lain juga berusaha agar bisa memiliki KA Supercepat di negaranya termasuk Indonesia.
Periode Maglev
Disamping tenaga uap, listrik serta mesin diesel, sebenarnya masih ada tenaga lain yaitu magnet. Magnet sebenarnya telah lama ditemukan oleh manusia. Maglev adalah suatu metode tranportasi yang menggunakan prinsip levitasi magnetik untuk menggerakkan kendaraan tanpa menyentuh tanah. Levitasi magnet merupakan interaksi medan magnetik yang menyebabkan terjadinya reaksi yang dapat mengakibatkan benda melayang. Berbagai pengujian kendaraan atau kereta dengan metode levitasi magnet dilakukan sejak awal abad 20. Namun kereta maglev ini kurang populer karena sulitnya pembuatan dan teknologi yang di gunakan. Seiring ditemukannya berbagai peralatan elektromagnetik serta semakin berkembangnya KA Supercepat, maka Maglev mulai di kembangkan dengan intensif sebagai tenaga penggerak alternatif untuk KA Supercepat. KA Maglev menggunakan prinsip motor linier yang dimana rel maglev berfungsi sebagai medan magnet besar yang dikendalikan secara elektris. Interaksi antara rel dan maglev ini akan menggerakan kereta hingga kecepatan tinggi bahkan terangkat dari relnya atau melayang. Karena Maglev bergerak dengan melayang maka secara otomatis mengurangi getaran yang biasa terajdi antara rel dengan roda, sehingga membuat maglev lebih nyaman saat melaju. Beberapa negara mulai intensif mengembangkan KA Maglevnya yaitu Jerman dan Jepang. Hingga saat ini, Maglev telah mampu melampau kecepatan dari KA Supercepat konvensional tenaga listrik. Jepang sangat intensif mengembangkan maglev bahkan mengungguli pesaingnya yaitu Perancis dan Jerman dikarenakan kebutuhan KA ini mendesak untuk diterapkan. Beberapa kali Maglev Jepang memegang rekor kecepatan dunia. Untuk kesekian kalinya, Maglev Jepang dengan Maglev I0 terbaru berhasil menembus rekor kecepatan baru yaitu 603 Km/Jam pada april 2015.Maglev diprediksi menyaingi KA Supercepat konvensional di masa mendatang terutama di negara-negara maju dengan wilayah yang sempit namun padat penduduk.
Kira-kira seperti itulah sejarah Kereta Api, mulai dari awal ditemukannya mesin uap hingga munculnya KA maglev dengan teknologi canggih. Kereta Api yang kita saksikan sekarang ini telah melalui perjalanan panjang dengan berbagai evolusi dan perkembangan teknologi. Bukan tidak mungkin loh suatu saat bakal ada KA dengan teknologi baru yang lebih canggih di masa depan.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para netizen sekalian. Mohon koreksi jika ada kesalahan info atau tulisan pada artikel saya.
bagus artikelnya min
ReplyDeletejozz